Ambil Sampah Jadikan Berkah

Pada hari Kamis tanggal 24 April 2008, kami berkeliling di daerah sunter, jakarta utara. Di sana kami menemukan suatu tempat di mana penuh dengan tumpukkan sampah. Kami melihat banyak pemulung sedang bekerja memilah sampah di sana. Dan kami mewawancarai seorang dari mereka.

Di daerah ini, terdapat kesenjangan sosial yang sangat jelas dari jalur masuk ke daerah ini. Di sebelah kiri tampak sederetan bangunan mewah, tetapi sebelah kanan tampak sederetan bangunan kumuh tak terurus.

Ibu Ipah, seorang perempuan berumur 46 tahun, yang berprofesi sehari-harinya memunguti sampah plastik dan sampah yang dapat didaur lagi lainnya seperti gelas bekas teh poci. Ia berasal dari daerah Rosari, kabupaten Brebes dan sudah menekuni profesi ini selama 4 tahun. Ia adalah seorang ibu dari 5 anak.

Penghasilannya dengan pendapatan suaminya sekitar Rp 30.000,00 per hari. Dari penghasilannya itu, ia belum bisa menyekolahkan ke-5 orang anak nya yang berumur 2,8,14,15, dan 19 tahun dan untuk makan sehari-hari itu pun kadang masih belum cukup. Bila kurang keuangan, ia harus mencari tambahan dengan cara bekerja lebih giat lagi.

Ia tidak menyukai pekerjaannya yang hanya sebagai seorang pemulung. Pekerjaan ini dilakukannya karena terpaksa, begitulah katanya dengan emosi sesaat saat mengucapkan jawaban itu.

Demikianlah hasil dari wawancara ini.

florent(7) wenda(8)