Bapak tersebut bernama Agung, 34 tahun, dan sudah mempunyai seorang istri dan anak. Untuk menghidupi keluarganya, dia bekerja sebagai pedagang minuman di area Senayan. Bapak bertopi coklat muda ini sudah menggeluti pekerjaannya sejak tahun 2002. Ia bekerja sampai larut malam demi anaknya yang tahun ini akan mulai bersekolah. Bapak Agung tinggal di Bintaro bersama dengan kedua orang tua, istri dan anaknya, namun untuk menghemat ongkos, beliau hanya pulang sekali dalam seminggu dan sisanya ia habiskan dengan bermalam di masjid terdekat.
Setiap pagi, Bapak Agung mulai berjualan minuman. Kawasan tempat ia berjualan hanya di sekitar Senayan baik ada acara atau tidak. Dia membeli minuman-minuman yang akan dijualnya di agen koperasi yang terletak tidak jauh dari situ. Penghasilan yang ia peroleh per hari sekitar Rp.40.000,00-Rp.70.000,00. Walaupun dengan pendapatan yang minim ini, dia merasa bahagia dan menikmati pekerjaan ini. Dia bahkan mengatakan bahwa lebih baik bekerja seperti ini daripada di kantoran karena terlalu banyak tuntutan. Dia juga berusaha untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung walaupun tidak banyak.
Walaupun Bapak Agung tidak cukup beruntung, tetapi ia tetap memiliki harapan, yaitu dapat membahagiakan keluarga dan dapat menyekolahkan anaknya. Kamisangat kagum dengan sosok bapak ini. Ia berjuang untuk hidupnya tanpa pernah mengeluh dan selalu berusaha menikmati pekerjaannya. Bahkan ia selalu berusaha tersenyum dan tidak menunjukkan kesulitannya saat kami wawancarai walaupun kami tahu penghasilan hidupnya tidak cukup banyak. Tapi dia merasa “kaya” dengan apa yang dimilikinya, seperti keluarga.
Gita (10) - Patty (19) - Irene (20)
No comments:
Post a Comment