Pak Tono merupakan salah satu orang yang tidak merasa terbebani hidupnya dengan kemiskinan. Di sini kita bisa melihat bahwa harta bukanlah prioritas utama untuk hidup. Yang menjadi kendala dalam pekerjaannya hanyalah hujan. Hujan membuatnya kesusahan untuk menemui pelanggan.
Hal utama yang bisa diteladani dari Pak Tono adalah ketabahan hati dalam kesederhanaan. Ia memang termasuk orang yang memiliki keterbatasan dalam ekonomi, maupun pendidikan. Tetapi Ia tidak pernah meratapi kekurangannya dengan sedih, meminta belas kasihan atau putus asa seperti kaum-kaum miskin pada umumnya. Ia sangat senang dengan pekerjaan yang dijalaninnya. “Tidak!Semua yang harus saya jalankan harus saya lakukan dengan senang hati!” Begitu katanya ketika ia ditanya apakah ia merasa terbebani dengan keadaannya sekarang.
Selain itu, hal yang harus kita teladani dari Pak Tono adalah rela berkorban. Di era globalisasi, masyarakat modern jauh lebih egois dibandingkan masyrakat konvensional. Masyarakat konvensional justru cenderung lebih mengutamakan keadaan keluarganya daripada keadaan diri-sendiri. Pak Tono bekerja dari jam 11.30 hingga 17.30 bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dan yang tetap terpenting, kita harus bisa mensyukuri apa kita punya dan apa yang kita peroleh.
Stella, X-5/23
Friday, April 25, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment