Kemiskinan. Kata yang sudah bosan saya dengar tanpa pernah melihat lebih jauh dan mencoba mengerti serta merasakan apa sebenarnya kemiskinan itu. Melalui tugas wawancara dengan Pak Agung, seorang pedagang minuman, saya baru sadar bahwa kemiskinan itu tidak dapat kita pungkiri. Harus ada usaha dan kerja keras untuk menghadapinya.
Saya kagum dengan Bapak Agung yang tidak pernah mengeluh atas hidupnya dan selalu berusaha untuk dapat menghidupi keluarganya. Untuk memperoleh makanan saja sudah pas-pasan apalagi menyekolahkan anak. Saya seharusnya bisa lebih baik lagi menggunakan kesempatan yang diberikan untuk bersekolah.
Setelah mewawancarai Bapak Agung, saya merasa bahwa saya kurang bersyukur atas apa yang sudah saya dapatkan selama ini. Saya sering sekali mengeluh. Yang lebih parah lagi, saya sering menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak berguna. Padahal di balik itu, banyak orang yang lebih membutuhkan uang tersebut.
Dalam sekejap setiap orang termasuk saya mungkin dapat berubah menjadi miskin. Semua itu di luar kendali dan kehendak kita. Tetapi dengan melihat sosok Bapak Agung, kita seharusnya tidak langsung putus asa. Kita harusnya tetap semangat berusaha dan kerja keras bahkan mencoba untuk menikmati setiap keadaan yang menimpa diri kita seperti Bapak Agung. Kata kemiskinan seharusnya tidak lagi menjadi kata yang hanya membuat orang sedih dan putus asa tetapi sebaliknya dapat memacu hidup kita untuk lebih berusaha dan tetap semangat.
Irene X5-20
Thursday, April 24, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment